Anton Pakarimoya

Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 03 Februari 2013

Asal Mula dan Arti Kata "Jancok"

Bagi kalian yang orang jawa timur, pasti sudah tak asing lagi dengan kata jancok, kata ini sangat terkenal di jawa timur, Bahkan orang-orang di jawa tengah dan jawa barat pun sering mengucapkan kata ini. Lantas apa sebenarnya arti kata Jancok dan bagaimana asal mulanya bisa terbentuk kata ini.
Jancok atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke seantero Indonesia bahkan sudah mendunia. Warga Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, Tuban dll turut andil dalam penyebaran kata ini.
Jancok berasal dari kata 'encuk' yang memiliki padanan kata bersetubuh atau fuck dalam bahasa Inggris. Berasal dari frase 'di-encuk' menjadi 'diancok' lalu 'dancok' hingga akhirnya menjadi kata 'jancok'.
Ada banyak varian kata jancok, semisal jancuk, dancuk, dancok, damput, dampot, diancuk, diamput, diampot, diancok, mbokne ancuk (=motherfucker), jangkrik, jambu, jancik, hancurit, hancik, hancuk, hancok, dll. Kata jangkrik, jambu adalah salah satu contoh bentuk kata yang lebih halus dari kata jancok.
Makna asli kata tersebut sesuai dengan asal katanya yakni 'encuk' lebih mengarah ke kata kotor bila kita melihatnya secara umum. Normalnya, kata tersebut dipakai untuk menjadi kata umpatan pada saat emosi meledak, marah atau untuk membenci dan mengumpat seseorang.
Namun, sejalan dengan perkembangan pemakaian kata tersebut, makna kata jancok dan kawan-kawannya meluas hingga menjadi kata simbol keakraban dan persahabatan khas (sebagian) arek-arek Suroboyo.
Kata-kata ini bila digunakan dalam situasi penuh keakraban, akan menjadi pengganti kata panggil atau kata ganti orang. Misalnya, "Yoopo kabarmu, cuk", "Jancok tambah sip ae, cuk?". Serta orang yang diajak bicara tersebut seharusnya tidak marah, karena percakapan tersebut diselingi dengan canda tawa penuh keakraban dan berjabat tangan dong... Hehehehe....
Kata jancok juga bisa menjadi kata penegasan keheranan atau komentar terhadap satu hal. Misalnya "Jancok! Ayune arek wedok iku, cuk!", "Jancuk ayune, rek!", "Jancuk eleke, rek", dll. Kalimat tersebut cocok dipakai bila melihat sesosok wanita cantik yang tiba-tiba melintas dihadapan. Hehe...
Akhiran 'cok' atau 'cuk' bisa menjadi kata seru dan kata sambung bila penuturnya kerap menggunakan kata jancok dalam kehidupan sehari-hari. "Wis mangan tah cuk. Iyo cuk, aku kaet wingi lak durung mangan yo cuk. Luwe cuk.". Atau "Jancuk, maine Madrid mambengi uelek cuk. Pemaine kartu merah siji cuk.
Dan memang, kata ini sangat enak diucapkan, sampai sampai saya ketagihan mengucapkan kata ini, walaupun arti yang saya tekankan bukanlah arti kotor, tapi hanya sekedar kata pemanggilan saja, dan ternyata di pergaulan sekolah saya kata itu sudah biasa
Sumber
Anton_Pakarimoya Budaya

Rencana = Mimpi

Aku sedih
Tapi aku sudah tak bisa menitikkan air mata
Aku letih
Tapi aku tak siap beristirahat selamanya
Jadi apa yang harus aku lakukan?
Menunggu? Menunggu apa?
Apa yang harus aku tunggu?
Masa depankah?
Siapa yang menjamin masa depanku lebih baik dari kehidupanku yang sekarang?
Seorang peramal pun tak bisa meramal dirinya sendiri
Karena memang yang ia katakan bukanlah yang sebenarnya
Seandaikan bisa seharusnya ia bisa merubah nasibnya
Jadi apa yang harus aku lakukan?
Tetap berjalan? Berjalan kemana?
Kemana aku harus berjalan?
Aku tak pernah di beri pilihan
Seandainya hidup itu memang pilihan
Maka seharusnya aku bisa memilih hidup dengan bukan jalan yang seperti ini
Aku lebih setuju menyebut hidup ini permainan
Alur permainan pasti sudah mutlak dibuat oleh penciptanya
Aku tidak tahu jebakan apa yang ada setiap levelnya
Kecuali jika aku sudah terbiasa memainkannya
Semakin sering aku kalah, maka semakin aku pintar mengatasinya
Jadi yang perlu ku lakukan hanyalah menyusun rencana
Tapi sayangnya aku tak peduli dengan itu
Karena yang ku tahu aku hidup hanya untuk hari ini
Aku tidak tahu untuk hari esok
Rencana hanyalah sebuah mimpi
Dan aku yakin kau pun tahu
Bahwa mimpi tak selamanya jadi kenyataan
Anton_Pakarimoya Love

Pengertian ISD

A. Pengertian ISD


Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah mengenai sosial dan keadaan yang ada di sekitar lingkungan. Masalah-masalah yang timbul akan ditelaah menggunakan teori yang berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti Sosiologi, Antropologi Sosial, Psikologi Sosial, Geografi Sosial, Ekonomi dan Sejarah.
Secara garis besar ISD dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup bermasyarakat sehingga terciptalah kehidupan bermasyarakat yang baik serta mampu bersosialisasi dengan lingkungan yang lain. Dengan diberikannya pengetahuan tentang ilmu sosial dasar, diharapkan dapat meningkatkan kepekaan pada daya tanggap nilai, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya. Ruang lingkup ISD terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
  • Studi manusia dan masyarakat yang terdiri dari Psikologi, Sosiologi, dan Antropologi
  • Studi lembaga-lembaga sosial yang terdiri dari Ekonomi dan Politik. 
B. Tujuan ISD
Tujuan ISD terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
  1. Tujuan Umum

    Pembentukan dan pengembangan kepribadian dan memperluas wawasan dalam mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul di lingkungannya, khususnya yang bersangkutan dengan masyarakat dan orang lain.

  2.  Tujuan Khusus  

  3. Memahami dan menyadari bahwa masalah-masalah sosial yang timbul bersifat kompleks dan hanya dapat mempelajarinya, sehingga kita harus peka dalam permasalahan tersebut dan ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
C. Peran ISD
  • Mengetahui cara hidup sebagai makhluk sosial
  • Lebih mencintai alam dan sejarah
  • Menambah wawasan tentang hidup bermasyarakat yang baik
  • Memahami ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi
  • Memiliki pandangan tentang cara bersosialisasi dalam ruang lingkup yang luas
 D. Hubungan ISD dengan IPS
Persamaan antara ISD dengan IPS:
  • Bahan studi untuk kepentingan program pendidikan
  • Bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
  • Mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial
Perbedaan antara ISD dengan IPS:
  • ISD diberikan pada perguruan tinggi, sedangkan IPS diberikan pada sekolah dasar dan tingkat selanjutnya.
  • ISD merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan IPS terbagi menjadi beberapa mata pelajaran.
  • ISD diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan IPS diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Sumber :

http://demirantiwijaya.blogspot.com/2011/11/ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html
http://wisnuardiansyah.wordpress.com/2010/10/03/pengertian-isd-ilmu-sosial-dasar
Anton_Pakarimoya Masyarakat

Individu, Keluarga dan Masyarakat

A. Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat

  • Individu 
Individu adalah bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Manusia dikatakan sebagai individu apabila keseluruhan jiwa raganya mempunyai ciri khas tersendiri. Jika individu berhasil menyesuaikan diri sebagai bagian dari masyarakat artinya ia telah menemukan kepribadiannya. Dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian lingkungan telah terbentuk.
  • Keluarga
Keluarga adalah satu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga merupakan gabungan dari beberapa individu yang memiliki keterikatan dan tanggung jawab antar sesama individu tersebut. Kelompok ini disebut primary group karena hubungannya erat dengan perkembangan sang individu. 
  • Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok terbesar dalam satuan individu. Masyarakat merupakan sekelompok individu yang saling berinteraksi dan adanya keterikatan untuk mecapai tujuan bersama. Di sini setiap individu dituntut untuk saling memahami karakter masing-masing. Dengan begitu arti keunikan tiap individu menjadi jelas dan bermakna. 
B. Peran Individu, Keluarga, dan Masyarakat
  • Individu
Peran Individu dalam Keluarga:
1. Ayah : Pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman.
2. Ibu : Pengurus rumah tangga, pelindung, pengasuh dan pendidik anak-anaknya.
3. Kakak pertama : Memimpin, melindungi, menjadi perantara ilmu, dan memegang tanggung jawab penuh pada adik-adiknya.
4. Kaka Kedua : Penengah keluarga, titik harmonisasi keluarga, membantu kakak pertama dalam menjalankan perannya.
5. Adik : Pembawa keceriaan dalam keluarga, membantu keluarga saat kesulitan, dan pencair kebekuan dalam keluarga.
Peran Individu dalam Masyarakat:
Mengembangkan pola hidup sesuai dengan norma, nila-nilai dan adat istiadat yang berlaku.
  • Keluarga
Peran Keluarga dalam Individu:
1. Melindungi tiap individu keluarganya.
2. Memenuhi kebutuhan pokok tiap individu keluarganya.
3. Mendidik tiap individu keluarganya.
4. Mengajak tiap individu keluarganya untuk ikut bersosialisasi dengan lingkungannya.
Peran Keluarga dalam Masyarakat:
Membangun keharmonisan dengan anggota individu yang lainnya
  • Masyarakat
Peran Masyarakat dalam Individu:
1. Mengembangkan akal budi dan pola berpikir individunya.
2. Memberikan hak kepada individu untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting.
Peran Masyarakat dalam Keluarga:
Mempererat tali persaudaraan anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lainnya.
Sumber:
Anton_Pakarimoya Masyarakat

Pemuda dan Sosialisasi

  • Pemuda
a.) Pengertian Pemuda
Pemuda adalah seseorang yang berpikir dan bertindak penuh dengan kesadaran dan tanggung jawab, menyadari bahwa dirinya harus melakukan suatu perubahan yang baik yang dimulai terhadap dirinya sendiri kemudian terhadap orang lain. Seseorang dikatakan sebagai pemuda apabila usianya beranjak 15-21 tahun. Dalam usianya yang demikian, pemuda dikatakan masih harus belajar untuk dapat mengontrol diri karena sifatnya yang tergolong masih emosional. 
b.) Peran Pemuda

Pemuda sebagai generasi penerus atau calon pemimpin mempunyai beberapa peran yang harus ia jalani, yaitu:
- Pemuda harus mampu melakukan perubahan yaitu perubahan yang baik. Karena perubahan merupakan indikator suatu keberhasilan terhadap gerakan seorang pemuda.
- Pemuda dituntut untuk dapat beradaptasi dengan kehidupannya yang baru dimana segala yang ia lakukan harus didasari dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Pemuda harus dapat bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Belajar memahami orang lain dan dirinya sendiri melalui orang lain tersebut.
  • Sosialisasi
a.) Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk mengenali dan memahami norma-norma yang berlaku di lingkungannya agar perilakunya sesuai dengan tuntutan masyarakat. Proses sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosialnya. Sosialisasi dititik beratkan kepada individu yang ada dalam suatu kelompok memahami tentang bagaimana caranya ia dapat diterima oleh kelompok tersebut. 
b.) Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi terhadap individu dan masyarakat adalah:
- Mampu mengenali, mengakui dan menyesuaikan diri dengan nilai dan norma-norma, serta struktur sosial yang ada di dalam masyarakat.
- Sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, pewarisan nilai dan norma-norma yang ada sehingga tetap ada dan terpelihara oleh seluruh anggota masyarakat.

  • Hubungan antara Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda harus dapat bersosialisasi sehingga perannya untuk melakukan gerakan perubahan dapat tersampaikan. Dengan bersosialisasi seluruh pemuda dapat bersatu melakukan perubahan yang lebih baik. Karena pemuda adalah harapan bagi masyarakat untuk melakukan suatu pembangunan. Pada era ini teknologi mampu berdampak negatif pada pemuda karena munculnya sifat individualisme. Jika para pemuda bersifat individualisme maka sulit terciptanya perubahan karena pemuda tersebut akan sibuk mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian hubungan antara pemuda dan sosialisasi sangatlah erat.

Sumber:
http://wahyuningtiyas.blogspot.com/2008/12/pengertian-pemuda-menurut-kamus.html
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/10/pemuda-sosialisasi-identitas-perguruan.html
http://harrisanggara.blogspot.com/2010/11/pengertian-sosialisasi.html
http://texbuk.blogspot.com/2012/02/tujuan-fungsi-sosialisasi.html
Anton_Pakarimoya Masyarakat

Warga Negara dan Negara

  • Warga Negara
a.) Pengertian Warga Negara
Warga negara adalah rakyat yang menetap dalam suatu wilayah dan wajib mematuhi aturan-aturan yang berlaku di negaranya. Namun dibalik kewajibannya mematuhi aturan-aturan negara, warga negara mempunyai hak untuk membela diri, menjaga privasinya dan dilindungi oleh negara.
b.) Peran Warga Negara
- Kehidupan Politik
Peran warga negara dalam kehidupan politik adalah ikut berpartisipasi dan mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah.
- Kehidupan Hukum
Peran warga negara dalam kehidupan hukum adalah wajib menjunjung tinggi hukum yang berlaku di negeranya tanpa ada pengecualian.
- Kehidupan Ekonomi
Peran warga negara dalam kehidupan ekonomi adalah ikut memberikan masukan (peran aktif) agar politik ekonomi mampu mewujudkan demokrasi ekonomi, sehingga kesejahteraan seluruh rakyat dapat diwujudkan.
- Kehidupan Sosial Budaya
Peran warga negara dalam kehidupan sosial budaya adalah ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan pelerstarian ilmu serta budaya yang ada di negaranya
- Kehidupan Hankam
Peran warga negara dalam kehidupan hankam adalah ikut serta dalam upaya pembelaan dan pertahanan negaranya.

  • Negara
a.) Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi yang di dalamnya terdapat rakyat, wilayah yang permanen, serta pemerintahan yang sah. Negara dituntut untuk mampu mengatur dan melindungi warga negaranya, serta menjaga batas wilayahnya.
b.) Fungsi Negara
- Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat
- Melaksanakan ketertiban
- Melakukan pertahanan dan keamanan
- Menegakkan keadilan


  • Hubungan antara Warga Negara dan Negara
Dalam hubungannya terhadap negara, warga negara harus mampu melakukan peran-perannya dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tujuan negaranya dapat terwujudkan. Negara tanpa warga negaranya tidak akan berarti apa-apa, oleh karena itu negara harus melindungi dan mensejahterakan warga negaranya sehingga dapat bekerja sama mewujudkan tujuan bersama.

Sumber:
http://komukblangsak.wordpress.com/2011/04/07/bab-1-pengertian-warga-negara/
http://id.shvoong.com/law-and-politics/public-administrations/2116882-pengertian-warga-negara/
http://dania-putri.blogspot.com/2011/02/tugas-kewarganegaraan-pengertian-negara.html
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/peran-warganegara-dalam-aspek-kehidupan.html
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/04/pengertian-fungsi-tujuan-dan-unsur.html
Anton_Pakarimoya Masyarakat

Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan

  • Pengertian
Masyarakat pedesaan adalah sejumlah kelompok individu yang hidup dan bersosialisasi di daerah terpencil yang terkadang sangat sulit untuk dijangkau daerahnya dengan jumlah individu yang tidak banyak. Sedangkan masyarakat perkotaan adalah sejumlah kelompok individu yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang besar dengan kehidupan yang lebih modern serta mengikuti alur perkembangan jaman. Masyarakat pedesaan sering disebut sebagai orang 'katro' karena minimnya pengetahuan tentang kemajuan teknologi dan tidak memiliki kehidupan yang modern.  Mereka yang berurbanisasi ke kota besar seperti kota Jakarta biasanya sering sekali dikucilkan. Contohnya apabila mereka masih duduk di bangku sekolah, mereka akan jadi bahan ledekan teman-temannya. Orang desa biasanya memiliki antusias yang tinggi untuk mengetahui sesuatu. Mereka mempunyai rasa kepedulian yang lebih terhadap orang lain dibandingkan dengan masyarakat perkotaan yang cenderung individualis. Rata-rata orang kota memiliki tingkat kegengsian yang tinggi. Sehingga jarang dari mereka yang mau berteman dengan orang desa karena dianggap tidak sederajat dengan mereka.


  • Ciri-ciri
Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan sebagai berikut.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan:

  1. Berpenampilan sederhana, mereka cenderung tampil apa adanya.
  2. Kental terhadap adat istiadat yang berlaku di daerahnya. Mereka takut untuk melanggar apa yang sudah mereka yakini selama ini. Karena mereka percaya apabila mereka melanggar maka akan mendapatkan hukuman yang sudah diyakini oleh adat istiadatnya.
  3. Kebanyakan dari mereka masih lugu, terkadang ada orang jahat yang memanfaatkan keluguan mereka seperti menipu mereka atau justru membuat mereka ikut melakukan kejahatan yang disuruh. 
  4. Cenderung taat terhadap agama, mereka sangat menjalani aturan-aturan agama yang mereka yakini. 
  5. Memiliki solidaritas yang tinggi dan bersifat kekeluargaan. Jika salah satu kerabat mereka dalam kesusahan maka mereka akan saling membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  6. Lugas, berbicara apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun karena keluguan mereka terkadang mereka juga bisa dibujuk untuk berbohong.
  7. Kurang percaya diri juga dimiliki kebanyakan masyarakat pedesaan. Mereka cenderung malu untuk melakukan hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat kota.
Ciri-ciri masyarakat kota:


  1. Individualis, mereka tidak terlalu memikirkan orang lain. Yang mereka pikirkan hanyalah hal yang menguntungkan untuk dirinya sendiri.
  2. Berpikir rasional, yang dimaksud dengan berpikir rasional adalah berpikir menggunakan nalar atau berdasarkan data yang ada sehingga dapat mencari kebenaran yang faktual. Mereka yang bekerja untuk kepentingan orang banyak harus berpikir rasional karena dengan begitu mereka akan mempunyai bukti yang objektif yang bisa diargumentasikan dengan orang lain sehingga dapat dijadikan tolak ukur kemampuan untuk bersaing di dunia kerja.
  3. Non religius, beda halnya dengan masyarakat desa, masyarakat kota cenderung tidak terlalu taat terhadap agama. Sehingga sering membuat mereka terlepas dari aturan norma-norma yang ada. Seperti pergaulan bebas, pemakaian narkoba dan kriminalitas yang tak pernah luput dari kehidupan kota.
  4. Tidak mudah dibohongi, orang kota tidak mudah dibohongi karena mereka sudah terbiasa melihat kejadian-kejadian yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka belajar untuk melindungi diri mereka sendiri dari kejadian tersebut.
  5. Tingkat kegengsian yang tinggi, mereka sering tidak mau berbaur kebiasaan dengan orang desa yang dianggap mereka kotor ataupun bukan hal yang biasa mereka lakukan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota sangatlah menonjol dimana karakteristik mereka sangat berlawanan satu sama lain. Namun karena kita tinggal di negara yang menjadikan pancasila sebagai dasar negara dan menggunakan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", maka sudah sepatutnya kita saling menghargai satu sama lain dan saling bersatu melakukan pergerakan agar terwujudnya negara yang adil, aman dan sejahtera.

Sumber:
http://tyomulyawan.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=40
Anton_Pakarimoya Masyarakat